TUGAS MATA
KULIAH SISTEM PERTANIAN TERPADU
MENYANGKUT
TENTANG MINA PADI
DISUSUN OLEH KELOMPOK
II
NAMA : 1. ERWIN
DWIANTO (0802406016)
2.
M. AKRAM (
3.
NOOR RAHMAT (
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
COKROAMINOTO PALOPO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga tugas yang berkaitan dengan sistem pertanian terpadu dapat
terselesaikan tepat pada waktunya meski dalam bentuk yang jauh dari
kesempurnaan.
Kami menyadari bahwa,
penulisan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bisa
membangun sangat kami harapkan dalam penyempurnaan penulisan tugas dimasa yang
akan datang.
Selain itu pula,
penulisan tugas ini tidak akan mungkin selesai tepat pada waktunya apabila
penulis tidak mendapat dukungan dari semua pihak.
Kami berharap tugas ini
dapat diterima oleh semua pihak, utamanya oleh dosen bidang studi sistem
pertanian terpadu sebagai salah satu bukti penyelesaian tugas yang diberikan
kepada kami.
Akhir kata kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini dan semoga dapat bermanfaat dalam proses
pembelajaran.amin.
Palopo,
2011
Penulis
PENDAHULUAN
Salah satu optimalisasi
potensi lahan sawah irigasi dan peningkatan pendapatan petani adalah dengan
merekayasa lahan dengan teknologi tepat guna. Cara yang dapat dilakukan yaitu
dengan mengubah strategi pertanian dari sistem monokultur ke sistem diversifikasi
pertanian, misalnya menerapkan teknologi budidaya Mina Padi. Dengan adanya
pemeliharaan ikan di persawahan selain dapat meningkatkan keragaan hasil
pertanian dan pendapatan petani juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan air
juga dapat mengurangi hama penyakit pada tanaman padi.
Sistem usaha tani
minapadi telah dikembangkan di Indonesia sejak satu abad yang lalu (Ardiwinata,
1987). Selain menyediakan pangan sumber karbohidrat, sistem ini juga
menyediakan protein sehingga cukup baik untuk meningkatkan mutu makanan
penduduk di pedesaan (Syamsiah et all. 1988).Dengan teknologi yang
tepat, minapadi dapat memberi pendapatan yang cukup tinggi. Keuntungan yang
didapat dari usahatani minapadi berupa peningkatan produksi padi dan ikan,
mengurangi penggunaan pestisida, pupuk anorganik, penyiangan dan pengolahan
tanah (Suriapermana, et all., 1994)
Bab
1. Tujuan,Manfaat,dan Produksi
A.
TUJUAN
Tujuan
sistem mina padi adalah untuk:
1)
Mendukung peningkatan produksivitas lahan.
2)
Meningkatan pendapatan petani.
3)
Meningkatan kualitas makanan bagi penduduk pedesaan.
B. PERSYARATAN
1)
Petakan sawah mempunyai pematang keliling yang kuat, dapat menahan air
dan tidak bocor. Lebar pematang
30-50 cm dan tingginya 40-50 cm.
2)
Saluran pemasukan dan pengeluaran dilengkapidengan saringan (kawat,
bambu dan lainnya).
3)
Bentuk parit atau kemalir dan lebarnya disesuaikan dengan luas petakan
sawah, yaitu 2-3 %. Dalam kemalir adalah 20-30 cm.
4) Penanaman padi aturannya disesuaikan dengan
ketentuan 10 (sepuluh)
unsur paket teknologi, yaitu:
a.
Pengelolaan tanah meliputi: penggenangan, perbaikan pematang,
pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta
pemerataan
permukaan tanah.
b.
Tataguna air yang sesuai dengan jumlah dan waktu kebutuhan tanaman
dan diatur secara bergiliran.
c.
Menggunakan benih berlabel biru dan memilih yang tahan terhadap
genangan.
d.
Pemupukan berimbang, dimana dosis per hektar adalah UREA (200 kg),
TSP (100 kg), KCL (75 kg), dan ZA(100 kg).
e.
Pengendalian hama secara terpadu tanpa membahayakan bagi
kehidupan ikan.
f.
Pengaturan jarak tanam, pada musim hujan adalah 30 x 15 cm dan 22 x
22 cm untuk musim kemarau. Tiap rumpun padi terdiri dari 3
batang.
g.
Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memotong siklus hidup hama.
h.
Pergiliran varietas padi yang ditanam.
i.
Panen dan pascapanen yang meliputi waktu panen, cara panen,
perontokan, pembersihan, pengeringan dan penyimpanan.
j. Penggunaan pupuk pelengkap cair
atau zat pengatur tumbuh.
C. PRODUKSI
Produksi ikan yang dapat dicapai setelah 30-40 hari pada
masa pemeliharaan
adalah:
1) Benih (2-3) cm dengan derajat
kelangsungan hidup (RS) 50-65 % ukuran
yang dicapai (3-5) cm.
2) Benih (3-5) cm, SR nya 60-70 % dan ukuran yang
dicapai (5-8) cm.
Bab
2. Tehnik budidaya mina padi
Berikut dibawah ini akan dipaparkan
bagaimana cara yang dilakukan dalam melakukan usaha mina padi
1.
Pemilihan Benih
A.
Benih padi
·
Varietas : Ciherang sesuai dengan
kebutuhan benih (25 kg/ha)
·
Umur bibit 15-21 hari
·
sistem tanam jajar Legowo 2:1
B.
Benih ikan
·
Kriteria: ikan yang memiliki
pertumbuhan cepat, disukai konsumen, nilai ekonominya tinggi, tahan terhadap
perubahan lingkungan dan diutamakan yang tidak berwarna cerah untuk menghindari
serangan hama terutama hama burung.
·
Jenis ikan : Nila (ukuran 5-8 cm) dan
Bawal (ukuran 2 inchi).
2.
Persemaian
·
Persemaian seluas 5% luas lahan yang
akan ditanami.
·
Tanah diolah sempurna, diratakan,
bersih dari rumput
·
Dibuat bedengan-bedengan selebar 2-4 m.
·
Pemeliharaan persemaian seperti pada
cara tanam padi biasa.
·
Umur persemaian 15-21 hari.
3.
Persiapan Lahan
a.
Pembersihan lahan dari gulma dan
sisa-sisa tanaman
b.
Pengolahan tanah
·
Tanah diolah sempurna (2 kali bajak dan
2 kali garu), dengan kedalaman olah 15-20 cm
·
Bersamaan dengan pengolahan tanah
dilaksanakan perbaikan pintu pemasukan/ pengeluaran dan perbaikan pematang,
jangan sampai bocor.
c.
Pembuatan caren
·
Caren berfungsi sebagai tempat
pelindungan ikan pada saat aplikasi pupuk atau pengendalian hama penyakit.
·
Pembuatan caren palang dan melintang
pada saat pengolahan tanah terakhir, lebar 1 m dengan kedalaman 30 cm.
·
Pada titik persilangan dibuat kolam
pengungsian ukuran 1x1 m dengan kedalaman 30 cm.
·
Pada setiap pintu pemasukan dan
pengeluaran air pada setiap petakan dipasang saringan kawat dan slat pengatur
tinggi permukaan air menggunakan bambu.
4.
Penanaman padi
·
Cara tanam adalah jajar legowo 2:1.
(setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20
cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm) Untuk mengatur jarak
tanam, digunakan caplak ukuran mata 20 cm. Pada jajar legowo 2:1 dicaplak
kearah memanjang saja.
·
Penanaman padi dilaksanakan pada saat
bibit berumur 17 hari.
·
Setiap rumpun terdiri dari 2-3 batang.
5.
Penebaran benih ikan
·
Waktu : tanaman padi berumur 10-15 HST
(setelah penyiangan pertama dan pemupukan dasar) pada sore atau pagi hari.
·
Jumlah benih ikan : 4300 ekor, terdiri
dari benih Nila 2700 ekor dan Bawal 1600 ekor (Padat tebar ikan 5-10 ekor/m2
)
6.
Pengaturan air
·
Pengaturan air keluar masuk dilakukan pada
saat tanam sampai 3-4 HST.
·
Tinggi air cukup 3-5 cm dari permukaan
tanah.
·
Pengaturan air keluar masuk juga dilakukan
pada saat aplikasi pupuk dasar dan susulan. Pintu pemasukan dan pengeluaran air
pada saat aplikasi pupuk supaya ditutup agar pupuk tidak hanyut terbawa air.
·
Setelah 10-15 HST (sesudah penyiangan
dan pemupukan susulan pertama) air dimasukkan mengikuti pertumbuhan tanaman.
·
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran
air dipasang saringan dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah keluarnya
ikan yang dipelihara dan mencegah ikan liar masuk ke dalam petakan.
·
Pada pintu pengeluaran air perlu
dipasang pelimpasan air untuk menahan air sesuai dengan kebutuhan dan membuang
air yang berlebihan pada saat terjadi hujan.
7.
Pemupukan
a.
Pemupukan Dasar
·
Pupuk kandang/kotoran ayam : 1-2 t/ha
sebagai pupuk dasar diberikan sesudah pengolahan tanah.
·
Pemupukan N (Urea) dengan bagan warna
daun (BWD). Takaran pupuk : berdasarkan rekomendasi pupuk setempat.
·
Takaran pupuk P dan K : berdasarkan
kadar atau status hara P dan K tanah. Untuk tanah dengan kandungan P rendah,
takaran pupuk : 125 kg SP-36/ha. Untuk tanah dengan status P tinggi takaran
pupuk : 50 kg/ha. Pupuk P diberikan pada saat tanam atau paling lambat pada
umur 3 minggu.
·
Pupuk K hanya diperlukan pada tanah
yang mengandung hara K rendah yang diberikan sekaligus pada saat tanam
bersamaan dengan pemberian pupuk Urea dan SP-36 sebagai pupuk dasar atau paling
lambat pada umur 40 hari atau menjelang fase primordia.
b.
Pemupukan Susulan
Pupuk susulan berupa 50 kg/ha Urea,
diberikan 2 minggu kemudian dengan cara ditebar
8.
Penyiangan gulma
Penyiangan
dilakukan pada umur 10-15 HST dan selanjutnya tergantung keadaan gulma.
9.
Pemeliharaan ikan (pemberian pakan, pengelolaan air dan
pengawasan hama)
·
Pemberian pakan : setelah 3 hari ikan
di petakan sawah,
·
Jenis pakan : pakan apung dengan kadar
protein 28-32%,
·
Cara pemberian pakan : ad libitum
(pemberian pakan dihentikan setelah ikan berkurang nafsu makannya).
·
Periode pemberian pakan : 2 kali sehari
(pagi dan sore hari)
·
Setelah ikan berumur 2-3 minggu, pupuk
kandang kembali diberikan dengan cara ditebar. Dosis 0,25 kg/m2.
·
Pakan komersial yang digunakan sebanyak
500 kg
10.
Pengendalian hama dan penyakit
·
Pengendalian hama penyakit dilakukan
dengan sistem periodik.
·
Pestisida digunakan seminimal mungkin.
·
Ikan yang dipelihara merupakan predator
bagi serangga hama padi, sehingga serangan hama dapat terkendali dengan baik.
11.
Panen
·
Saat panen yang paling tepat adalah
ketika 90% gabah menguning.
·
Panen ikan dilakukan 10 hari sebelum
panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah terlebih dahulu kemudian ikan
ditangkap secara perlahan-lahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar