Proses Persilangan Jagung
Jagung merupakan tanaman penyerbuk silang, sehingga bunga perlu
dibungkus sebelum mekar. Saat optimal mekarnya bunga terjadi antara
pukul 09.00-11.00. Tanaman mulai berbunga pada saat setengah umur
tumbuhnya. Pada metode ini, baik bunga jantan maupun bunga betina
dibungkus sebelum mekar
menggunakan kantong kertas minyak. Malai bunga
jantan yang keluar dari pucuk tanaman dikerodong menggunakan kantong
kertas. Untuk bunga betina (tongkol), dikerodong sebelum kepala putik
(rambut jagung) keluar. Hari berikutnya tongkol diperiksa untuk melihat
laju keluarnya rambut jagung. Rambut jagung yang sudah keluar dipotong
menggunakan gunting setinggi ± 1-2 cm di atas permukaan ujung klobot.
Pemotongan ini dimaksudkan untuk mencegah rambut tongkol keluar dari
kantong sehingga terjadi penyerbukan dengan pollen yang tidak
dikehendaki. Pemotongan dapat dilakukan 2-3 kali sampai seluruh rambut
tongkol telah keluar. Tongkol yang seluruh rambutnya telah keluar dari
kelobot menunjukkan telah siap diserbuki. Malai bunga jantan yang telah
dikerodong dikumpulkan serbuksarinya untuk digunakan sebagai tetua
jantan. Penyerbukan buatan dilakukan dengan cara menaburkan
serbuksari/pollen yang telah terkumpul tersebut di atas permukaan
potongan rambut jagung. Prosedur ini dapat diulang 2-3 kali (menggunakan
pollen dari tetua yang sama) untuk meyakinkan seluruh putik telah
terserbuki. Tanaman dipanen setelah melewati masa ± 3 minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar