Senin, 22 Oktober 2012

Persilangan Pada Jagung

 Proses Persilangan Jagung
Jagung merupakan tanaman penyerbuk silang, sehingga bunga perlu dibungkus sebelum mekar. Saat optimal mekarnya bunga terjadi antara pukul 09.00-11.00. Tanaman mulai berbunga pada saat setengah umur tumbuhnya. Pada metode ini, baik bunga jantan maupun bunga betina dibungkus sebelum mekar
menggunakan kantong kertas minyak. Malai bunga jantan yang keluar dari pucuk tanaman dikerodong menggunakan kantong kertas. Untuk bunga betina (tongkol), dikerodong sebelum kepala putik (rambut jagung) keluar. Hari berikutnya tongkol diperiksa untuk melihat laju keluarnya rambut jagung. Rambut jagung yang sudah keluar dipotong menggunakan gunting setinggi ± 1-2 cm di atas permukaan ujung klobot. Pemotongan ini dimaksudkan untuk mencegah rambut tongkol keluar dari kantong sehingga terjadi penyerbukan dengan pollen yang tidak dikehendaki. Pemotongan dapat dilakukan 2-3 kali sampai seluruh rambut tongkol telah keluar. Tongkol yang seluruh rambutnya telah keluar dari kelobot menunjukkan telah siap diserbuki. Malai bunga jantan yang telah dikerodong dikumpulkan serbuksarinya untuk digunakan sebagai tetua jantan. Penyerbukan buatan dilakukan dengan cara menaburkan serbuksari/pollen yang telah terkumpul tersebut di atas permukaan potongan rambut jagung. Prosedur ini dapat diulang 2-3 kali (menggunakan pollen dari tetua yang sama) untuk meyakinkan seluruh putik telah terserbuki. Tanaman dipanen setelah melewati masa ± 3 minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar