WASHINGTON, KOMPAS.com — Teleskop Hubble milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil menguak keberadaan "Galaksi Hantu".
Galaksi
hantu adalah galaksi yang sebenarnya juga ada di sekitar Bimasakti,
tetapi sulit dideteksi. Galaksi ini tampak sangat redup, miskin bintang,
dan hampir tak mengalami perubahan selama 13 miliar tahun sejak sesaat
setelah semesta tercipta lewat Big Bang.
Galaksi hantu yang berhasil dikuak keberadaannya oleh Hubble antara lain galaksi Hercules, Leo IV, dan Ursa Major.
Berdasarkan
analisis para ilmuwan, galaksi-galaksi tersebut telah menjalani proses
pembentukan bintang lebih dari 13 miliar tahun yang lalu. Namun, proses
itu terhenti pada masa satu miliar pertama setelah Big Bang. "Semua
galaksi ini purba, mereka punya umur yang sama. Jadi Anda tahu ada
sesuatu seperti pemenggal kepala dan menghentikan proses pembentukan
bintang pada saat yang sama," kata Tom Brown, peneliti Space Telescope
Science Institute di Baltimore, seperti dikutip Wired, Rabu (11/7/2012) lalu.
Menurut
Brown, proses yang kemungkinan besar menghentikan pembentukan bintang
di tiga galaksi itu adalah reionisasi. Dalam proses ini, radiasi dari
bintang-bintang pertama di galaksi itu mengenai elektron hidrogen purba
sehingga memicu ionisasi.
Penelitian Brown berguna untuk menguraikan masalah missing link satellite.
Astronom selama ini baru berhasil menemukan beberapa galaksi kerdil.
Padahal, berdasarkan simulasi komputer, seharusnya ada ribuan galaksi di
area tersebut.
Menurut para astronom, mungkin ada lebih banyak
galaksi kerdil, tetapi tak terdeteksi. Galaksi mungkin juga tak cuma
kerdil, tetapi juga tak punya bintang.
Temuan teleskop Hubble akan menjelaskan mengapa banyak galaksi tak terdeteksi. Hasil riset Brwon dipublikasikan di jurnal Astronomy Letters pada 1 Juli 2012 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar